Jika di sekolah terdapat ketidakadilan, aturan sekolah kehilangan wibawa dan mungkin menimbulkan kemarahan pada siswa. Penegakan disiplin sekolah lebih bertujuan pada pembentukan sebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapa pun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Secara umum, penegakan disiplin perlu memperhatikan:
- Egaliter, berlaku untuk semua, tidak diskriminasi. Misalnya tidak boleh merokok di sekolah (bagi siapapun yang berada di lingkungan sekolah)
- Disiplin ditegakkan tanpa menunjukkan kelemahan, tanpa menunjukkan amarah dan kebencian. Bahkan kalau perlu dengan kelembutan agar para pelanggar kedisiplinan menyadari bahwa disiplin itu diterapkan demi kebaikan dan kemajuan dirinya.
-Tegas, adil, konsisten
-Kekerasan bukan alasan bagi penegakan disiplin.
-Tidak ada hukuman atau sangsi yang sangat otoriter, yang ada adalah bentuk tanggungjawab atas apa yang telah dilakukan siswa. Sehingga bentuknya edukatif
-Nah, saat kedisiplinan mulai menampakkan pertumbuhannya, sama seperti biji tanaman yang baru tumbuh, benih itu mesti dijaga dan dirawat dengan penuh kesabaran. Sebaiknya hindari menggunakan ancaman-ancaman dan kekerasan karena hal itu hanya akan menjadi panasnya terik matahari yang akan menghanguskan benih yang sedang tumbuh itu. Perlu dipakai cara-cara yang selaras dengan perkembangan dan kebutuhan siswa sehingga mereka semakin jatuh cinta pada kegiatan belajar.
Tentu saja siswa perlu teladan dari lingkungannya, sehingga para pendidik bekerjasama dengan orangtua perlu terus menerus menampakkan perilaku disiplin agar siswa bisa segera menguatkan karakter disiplin dalam kehidupannya.